Strategi membaca dengan Berburu Harta Karun

Heii semua,… Sudah memiiki akun literacy cloud? Jika belum, bisa buat akun dulu yaa… Cek di sini

Untuk menumbuhkan minat membaca pada anak, guru ataupun orang tua harus memiliki strategi khusus. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat kegiatan membaca menjadi menyenangkan.
Pertama, USSR. Kegiatan USSR atau lebih dikenal dengan membaca senyap berkesinambungan. Tidak hanya siswa, guru pun ikut membaca bersama dalam kurun waktu tertentu. Misal saja, 15 menit setiap pertemuan. Di akhir sesi USSR, anak diajak membuat jurnal baca. Nahh, model jurnal baca silakan dikreasikan. Bisa bentuk tabel, bentuk hewan kesukaan, ataupun bentuk-bentuk lainnya.

Kedua, berburu harta karun. Harta karun di sini bukan harta peninggalan masa lampau ya, seperti emas batangan, besi, atau benda-benda langka… hehe….. Buku atau cerita juga termasuk harta karun yang tak ternilai harganya. Nahh, bagaimana caranya menggunakan strategi berburu harta karun? Gampang banget,…. simak ya…

Langkah 1: pastikan guru sudah tahu judul buku yang akan di cari ya… Jangan sampai tidak tahu judul, bahkan isinya,….

Langkah 2: berikan kata-kata kunci sesuai dengan isi yang ada pada buku cerita yang dijadikan harta karun yaa,… Ingat, jangan sampai salah kata-kunci, biar gak nyasar lhoo,….

Langkah 3: Berikan waktu menemukan harta karun ya. paling tidak 10-15 menit. Sesuaikan saja dengan kondisi saat itu ya.. Kalau ada anak yang sudah menemukan judul buku, apresiasi dengan segera ya. Anak-anak semakin percaya diri jika diapresiasi lhoo… Kita juga, hehe,….

Langkah 4: mulailah membaca,…. yeayy,….

Contoh:
Anak-anak, ayo masuk ke akun literacy cloud. Temukan judul buku yang didalamnya tedapat kata-kata berikut ya,…
Kerajaan, sungai kering, sisik-sisik ikan, anak perempuan, Danau Toba

Lima belas menit kemudian, hasil pencarian yang bisa disajikan seperti gambar berikut ya….

Kata pertama: Kerajaan
Kata kedua: Sungai Kering
Kata ketiga: sisik-sisk ikan
Kata keempat: Anak perempuan
Kata kelima: Danau Toba

Semua kata-kata kunci itu ada pada buku yang berjudul………. yaaaa, Putri Ikan dan Parana

Harta karun: Putri Ikan dan Parana

Nah, setelah berhasil menemukan harta karun ini, apresiasi dulu, kemudian lanjutkan dengan kegiatan membaca. Inget ya,.. jika anak-anak kesulitan, petunjuk bisa ditambahkan, misal dengan memberi petunjuk bahwa harta karun ada di bagian dongeng. Tentu saja, di literacy cloud, anak-anak dapat melakukan filter.

Yang belum tahu apa saja isi literacy cloud, dapat baca di sini yaa……

Oke, untuk meningkatkan minat bacamu lagi, ayoo temukan harta karun dengan kata kunci berikut ya….. Jawaban bisa di tulis di kolom komentar…. Semangattt….
Kata kunci: nenek, putri, berantakan, ayam, mas

Selamat berselancar di literacy cloud…..

Cara Daftar Literacy Cloud

Nah, setelah membuat akun di literacy cloud, saat kita menjelajah isinya ya,. Kita akan menemukan banyak hal di dalamnya, mulai dari buku, video, daftar bacaan, dan cara menyimpan ataupun menyebarluaskannya ya,…

Bagi yang belum punya akun literacy cloud, ayo buat. Caranya, baca di sini ya….

Pertama, menjelajah pustaka. Untuk menjelajah pustaka literacy cloud, pastikan pengguna untuk memperhatikan gambar berikut ya.

Kalau ingin menyimpan buku secara luring, lakukan langkah berikut. Tujuan di simpan luring, kamu bisa membacanya kapan saja…..

Untuk memerika pustaka luringmu, cek sesuai gambar berikut yaa….

Ingin membagikan buku dengan orang lain, perhatikan langkah-langkah berikut.

Kita juga bisa menemukan buku sesuai tema Kurikulum, lho….. Keren kan…. Caranya, cek berikut….

Kedua, menemukan video membaca. Selain buku, untuk para guru atau orang tua juga disajikan beragam video berkaitan membaca nyaring. Dengan menonton video, kita dapat belajar dan mempraktikkan kepada siswa maupun anak di rumah. Ayo menjelajah lagii……

Menemukan video untuk guru.

Menemukan video kegiatan membaca nyaring untuk guru

Cara menonton video,

Agar dapat menonton dengan layar penuh, perhatikan gambar ini ya…..

Selain menonton secara daring, kita juga dapat mengunduh video yang ada sehingga dapat ditonton ulang berkali-kali…

Selain untuk guru, juga ada lhoo video membaca nyaring untuk anak-anak. Ayooo temukan…………

Ketiga, menemukan sumber yang bermanfaat. Sama seperti fitur lainnya, semua ada di beranda… Perhatikan gambar berikut ya….

Ada juga submenu, Menemukan sumber untuk guru, pelatih, orang tua

Dan terakhir, kita bisa melakukan pengunduhan sumber.

Nahh, itu tadi beragam fitur dan cara-cara menggunakan ataupun melakukan pengunduhan ragam pustaka maupun video. Selamat bertualang di literacy cloud. Mari bersama membangun generasi yang literat. Semoga…..

Membuat Akun Literacy Cloud

Apa itu Literacy Cloud?
Cek di www.literacycloud.org

Literacy cloud adalah pelantar daring dimana siapapun dapat menemukan sumber-sumber untuk membantu mereka:
1.Mengembangkan buku cerita yang berkualitas untuk dibaca semua anak 2.Mengembangkan lingkungan positif yang memotivasi anak untuk membaca
3.Menggunakan buku-buku dan video-video untuk menumbuhkan kesenangan membaca untuk semua anak
4.Bekerjasama dengan orang tua dan yang lainnya untuk meningkatkan kemampuan membaca bagi semua anak

Apa saja yang tersedia pada literacuy cloud?

Pertama, Anda dapat:
1. Mencari buku berdasarkan tema, tingkat kemampuan membaca, dan popularitas.
2. Menambahkan buku ke “Favorit” Anda, membagikan ke teman, atau simpan untuk digunakan secara luring

Kedua, Anda dapat:
1. Belajar bagaimana cara untuk melakukan kegiatan membaca yang menyenangkan bersama anak-anak
2. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan khusus dalam kegiatan membaca
3. Mengunduh video

Ketiga, Anda dapat:
Membuat daftar bacaan untuk membantu Anda lebih mudah menemukan buku yang Anda pilih untuk beragam tujuan.

Keempat, Anda dapat:
Menemukan sumber-sumber untuk diunduh yang dapat membantu mengembangkan pemahaman dan penggunaan perpustakaan lebih lanjut

Kelima, Anda dapat:
Menemukan sumber-sumber yang membantu penulis, ilustrator, dan penerbit mengembangkan buku-buku berkualitas untuk dibaca anak-anak

Sebelum membuat akun, kenalu dulu beberapa istilah berikut ya.
Pelantar = Platform
Surel = Surat Elektronik / Email
Peramban = Browser
Laman = Halaman
Beranda = Halaman utama
Daring = Dalam jaringan / Online
Luring = Luar jaringan / Offline
Unduh = Download
Untuk tahu banyak kosakata bisa cek di sini ya

Tahapan membuat akun literacy cloud

Pertama, buka peramban yaitu www.literacycloud.org, kemudian klik Klik “BUKA” untuk PONSEL, atau Tekan “ENTER” pada LAPTOP

Kedua, jika ingin mengganti bahasa pelantar perhatikan tahapan berikut sesuai gambar.

Ketiga, membuat akun. Perhatikan gambar untuk jenis perangkat yang digunakan, apakah handphone atau laptop.

Keempat, membuat profil pengguna.

Selamat !!!!!!, anda sudah berhasil membuat akaun dan membuat profil pengguna. Lantas, fitur utama apa yang tersedia di aplikasi literacy cloud? Cek di gambar berikut yaa,…..

Tampilan fitur utama pada hanphone
Tampilan fitur utama pada laptop.

Nah,… tahap membuat akun sudah selesai. Saatnya menuju ke jelajah pustaka yang ada di pelantar literacy cloud.
Selengkapnya baca di sini: Fitur Literacy Cloud

Beasiswa S2 Untuk Guru

Mengacu pada lampiran surat Direktur Beasiswa, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor S 873/LPDP.4/2020 Tanggal 21 Oktober 2020, maka Kemdikbud menyampaikan informasi pembukaan Program Beasiswa Kualifikasi S-2 bagi Guru dan Pendidik, dengan persyaratan, ketentuan dan jadwal pendaftaran.

A. Sasaran Program
Guru Tetap pada sekolah di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah
memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). Guru yang dimaksud
adalah Guru pada Pendidikan Formal jenjang TK, SD, SMP, SMA, atau SMK dan Guru pada
Pendidikan non Formal pada KB, TPA, SPS, Tutor Paket A, Tutor Paket B, Tutor Paket C,
Pamong Belajar, atau Tutor Pendidikan Keaksaraan.
B. Skema Program
Magister satu gelar (single degree) untuk Guru Tetap dengan durasi studi paling lama 24 (dua
puluh empat).

C. Kebijakan Beasiswa Pendidik 2020 LPDP – Kemendikbud

  1. Hanya untuk Perguruan Tinggi Tujuan Dalam Negeri.
  2. Sudah memiliki LoA Unconditional dan sedang menempuh studi pada semester ganjil
    tahun akademik 2020/2021 (semester 1) dan tidak sedang berstatus tugas belajar.
    D. Persyaratan Umum
  3. Warga Negara Indonesia.
  4. Telah menyelesaikan studi program diploma empat (D4) atau sarjana (S1) untuk beasiswa
    magister dengan ketentuan sebagai berikut:
    a. Perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional
    Perguruan Tinggi (BAN-PT),
    b. Perguruan tinggi kedinasan dalam negeri, atau
    c. Perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atau Kedutaan Besar
    Republik Indonesia di negara asal perguruan tinggi
  5. Melampirkan surat rekomendasi sebagai berikut:
    a. Surat Rekomendasi dari akademisi dan dari atasan bagi yang sudah bekerja.
    b. Surat Rekomendasi dari 2 (dua) akademisi bagi yang belum bekerja.
  6. Beasiswa hanya diperuntukkan untuk kelas reguler dan tidak diperuntukkan untuk kelaskelas
    sebagai berikut:
    a. Kelas Eksekutif;
    b. Kelas Khusus;
    c. Kelas Karyawan;
    d. Kelas Jarak Jauh;
    e. Kelas yang diselenggarakan bukan di perguruan tinggi induk;
    f. Kelas Internasional khusus tujuan Dalam Negeri;
    g. Kelas yang diselenggarakan di lebih dari 1 negara perguruan tinggi; atau Kelas lainnya
    yang tidak memenuhi ketentuan LPDP
  7. Mengisi profil diri pada formulir pendaftaran online.
  8. Menulis personal statement.
  9. Menulis komitmen kontribusi ke Instansi asal pasca studi.
  10. Menulis rencana studi untuk magister.

Cek beasiswa LPDP di sini

E. Persyaratan Khusus

  1. Mengunggah dokumen Letter of Admission/Acceptance (LoA) Unconditional yang sesuai program studi dan Perguruan Tinggi tujuan daftar LPDP pada aplikasi pendaftaran.
  2. Mengunggah surat izin mendaftar beasiswa dari Kepala Sekolah atau pimpinan Sekolah untuk pendaftar asal Guru Tetap.
  3. Bersedia menandatangani surat pernyataan (format terlampir).
  4. Memenuhi ketentuan batas usia pendaftar per 31 Desember tahun pendaftaran yaitu pendaftar jenjang pendidikan magister paling tinggi berusia 40 (empat puluh) tahun.
  5. Mengunggah dokumen Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan ketentuan pendaftar jenjang Magister memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pada jenjang studi sebelumnya sekurang-kurangnya 3,0 pada skala 4 atau yang setara yang dibuktikan dengan transkrip nilai asli atau telah dilegalisir.
  6. Mengunggah dokumen sertifikat kemampuan bahasa Inggris yang masih berlaku dan diterbitkan oleh ETS (www.ets.org), PTE Academic atau IELTS (www.ielts.org) dengan ketentuan sebagai berikut:
    a. Pendaftar tujuan Magister Dalam Negeri skor minimal kemampuan bahasa Inggris TOEFL ITP® 450, TOEFL iBT® 45, PTE Academic 36, IELTS™ 5,0;
    b. Sertifikat TOEFL ITP yang berlaku harus berasal dari lembaga resmi penyelenggara tes TOEFL ITP di Indonesia.
  7. Pendaftar BPI Pendidik 2020 yang telah ditetapkan sebagai Penerima Beasiswa tidak dapat mengajukan perpindahan Perguruan Tinggi tujuan dan program studi tujuan.
  8. Pendaftar BPI Pendidik 2020 dimaksud harus sudah menempuh studi pada semester 1 (semester ganjil tahun akademik 2020/2021) sesuai perguruan tinggi dan program studi tujuan dalam daftar program Beasiswa Pendidik 2020 dan tidak sedang berstatus tugas belajar.

F. Pendaftaran dan Seleksi

  1. Pendaftar yang memenuhi kriteria mendaftar secara online pada situs pendaftaran Beasiswa LPDP : https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/
  2. Pendaftar melengkapi dan mengunggah semua dokumen yang dipersyaratkan pada aplikasi pendaftaran.
  3. Pendaftar melakukan submit di aplikasi pendaftaran untuk mendapatkan kode registrasi/pendaftaran.
  4. Proses Seleksi Beasiswa Pendidik 2020 sebagai berikut:
    a. Seleksi Administrasi
     Seleksi administrasi dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meliputi pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian dokumen dengan persyaratan pendaftaran beasiswa.
     LPDP melakukan verifikasi keaslian sertifikat bahasa yang memenuhi persyaratan.
     Hasil seleksi administrasi dilengkapi dengan surat rekomendasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta dikirimkan secara resmi ke LPDP untuk seleksi tahapan selanjutnya.
    b. Seleksi Substansi
     Seleksi Substansi dilakukan oleh Penyeleksi Beasiswa yang ditugaskan LPDP.

Adapun persyaratan lengkap dapat diunduh di sini

5242-Surat-ke-Disdik-ttg-LPDP_s

APRESIASI BAGI GURU DAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2020

Pendidikan merupakan upaya sadar seluruh pihak untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan keunikannya sehingga mereka mampu beradaptasi dengan zaman yang semakin berkembang.

Guru sebagai ujung tombak dalam proses pendidikan, termasuk pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), diharapkan memberikan layanan pendidikan secara profesional sehingga menghasilkan generasi yang literat, kompeten, dan berkarakter.

Oleh karena itu, pengembangan dan dukungan terhadap profesi keguruan yang berkelanjutan, baik secara mandiri maupun kolektif, menjadi sebuah keniscayaan. Pengembangan dan dukungan terhadap profesi keguruan memungkinkan para guru dan kepala sekolah senantiasa kreatif, inovatif, dan inspiratif yang disertai dengan dedikasi tinggi.

Dengan demikian, pemberian apresiasi terhadap para guru dan kepala sekolah yang kreatif, inovatif, inspiratif, dan berdedikasi tinggi terhadap profesi kependidikan merupakan hal yang sangat positif, konstruktif, dan motivatif.

Apresiasi terhadap para guru dan kepala sekolah pendidikan dasar berprestasi merupakan kegiatan pemberian penghargaan terhadap mereka yang dengan sadar dan tulus mengembangkan kompetensi dirinya secara profesional, melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara konsisten, dan berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya dalam bidang pendidikan, secara sungguh-sungguh.

Melalui pemberian apresiasi terhadap guru dan kepala sekolah pendidikan dasar berprestasi ini diharapkan tumbuh dan berkembang berbagai praktik baik (best practices) yang dilakukan oleh para guru dan kepala sekolah sehingga dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi guru dan kepala sekolah lainnya untuk melakukan hal serupa.

Selanjutnya, diharapkan semakin banyak lagi guru dan kepala sekolah yang melakukan beragam aktivitas positif yang berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan, khususnya di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Sasaran kegiatan ‘Apresiasi bagi Guru dan Kepala Sekolah Pendidikan Dasar Tahun 2020’ mencakup seluruh guru dan kepala sekolah pendidikan dasar, baik yang bertugas di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun sekolah Indonesia di luar negeri (SILN), yang meliputi:

  1. Guru kelas;
  2. Guru mata pelajaran;
  3. Guru Bimbingan Konseling;
  4. Kepala sekolah.

Ruang lingkup kegiatan
Ruang lingkup kegiatan ‘Apresiasi bagi Guru dan Kepala Sekolah Pendidikan Dasar Tahun 2020’ meliputi penghargaan untuk guru dan kepala sekolah pendidikan dasar atas: kinerja atau karya dalam mengembangkan profesi kependidikannya; peran aktifnya dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya yang berkaitan dengan bidang pendidikan; dan kinerja atau karya dalam mengembangkan sekolah yang dipimpinnya secara luar biasa, profesional, dan konsisten dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai guru atau kepala sekolah.

Kinerja dan karya guru serta kepala sekolah pendidikan dasar tersebut telah dilakukan dalam mengatasi permasalahan pendidikan baik dalam pembelajaran maupun kemasyarakatan di masa pandemik Covid-19.

Selanjutnya, kinerja atau karya tersebut mengerucut pada sifat inovatif dan inspiratif. Berdasarkan kedua sifat tersebut, maka apresiasi Guru dan Kepala Sekolah dikelompokkan menjadi kategori Guru Inovatif, Guru Inspiratif, Kepala Sekolah Inovatif, dan Kepala Sekolah Inspiratif.

  1. Guru Inovatif
    Guru inovatif adalah guru yang memiliki wawasan inovasi, menghasilkan karya inovasi, dan konsisten melakukan inovasi untuk kepentingan pendidikan, khususnya pembelajaran. Aktivitas guru yang dapat memperoleh apresiasi sesuai pedoman ini adalah guru yang menggeluti berbagai kegiatan dalam bidang berikut ini.
    a. Digital
    Guru yang memiliki kompetensi dan menggeluti bidang digital (teknologi, informasi, dan komunikasi) serta mengimplementasikannya dalam kegiatan pendidikan, khususnya pembelajaran.
    b. Literasi
    Guru yang memiliki kompetensi dan menggeluti bidang literasi serta menumbuhkan atmosfir literasi di lingkungan sekolah, khususnya kelas.
    c. Kegiatan Ilmiah
    Guru yang berhasil membina peserta didik dalam kegiatan intra atau ekstrakulikuler melalui aktivitas atau kompetisi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah.
    d. Seni dan Budaya
    Guru yang berhasil membina peserta didik dalam kegiatan intra atau ekstrakulikuler melalui aktivitas atau kompetisi yang berkaitan dengan seni dan budaya.
    e. Olahraga
    Guru yang berhasil membina peserta didik dalam kegiatan intra atau ekstrakulikuler melalui aktivitas atau kompetisi yang berkaitan dengan olahraga.
    f. Kewirausahaan
    Guru yang berhasil membina peserta didik dalam kegiatan intra atau ekstrakulikuler melalui aktivitas yang berkaitan dengan kewirausahaan.
  1. Guru Inspiratif
    Guru inspiratif adalah guru yang konsisten melakukan pengembangan diri dalam melaksanakan tugas profesinya, memberdayakan warga sekolah dan lingkungan sekitar, serta senantiasa berbagi praktik baik. Guru tersebut menggeluti berbagai kegiatan atau bidang tertentu sehingga menjadi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan hal serupa dalam bidang berikut ini.
    a. Lingkungan
    Guru yang memiliki wawasan dalam bidang lingkungan dan mengimplementasikannya dalam pengembangan kegiatan pendidikan, khususnya pembelajaran.
    b. Kesehatan
    Guru yang memiliki wawasan dalam bidang kesehatan dan mengimplementasikannya dalam pengembangan kegiatan pendidikan, khususnya pembelajaran.
    c. Sosial Kemasyarakatan
    Guru yang berhasil membina peserta didik dalam kegiatan intra atau ekstrakulikuler melalui aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan sosial kemasyarakatan.
    d. Tanggap Bencana
    Guru yang berhasil membina peserta didik dalam kegiatan intra atau ekstrakulikuler melalui aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan mitigasi bencana.
    e. Organisasi atau Komunitas
    Guru yang berhasil mengelola kegiatan dan berperan aktif dalam mengembangkan organisasi profesi kependidikan atau komunitas guru.
  1. Kepala Sekolah Inovatif
    Kepala sekolah inovatif adalah kepala sekolah yang memiliki wawasan inovasi, menghasilkan karya inovasi, dan konsisten melakukan inovasi untuk kepentingan pendidikan, khususnya dalam pengembangan sekolah. Kepala sekolah tersebut menggeluti berbagai kegiatan dalam bidang berikut ini.
    a. Digital
    Kepala sekolah yang memiliki wawasan, kompetensi, dan menggeluti bidang digital serta berhasil memberdayakan sumber daya sekolah dalam bidang digital (teknologi, informasi, dan komunikasi).
    b. Literasi
    Kepala sekolah yang memiliki wawasan, kompetensi, dan menggeluti bidang literasi serta berhasil memberdayakan warga sekola dan menumbuhkan atmosfir literasi di lingkungan sekolah.
    c. Kegiatan Ilmiah
    Kepala sekolah yang berhasil menggerakkan guru dan peserta didik dalam kegiatan intra atau ekstrakulikuler melalui aktivitas atau kompetisi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah.
    d. Seni dan Budaya
    Kepala sekolah yang berhasil menggerakan guru dan peserta didik dalam kegiatan intra atau ekstrakulikuler melalui aktivitas atau kompetisi yang berkaitan dengan seni dan budaya.
    e. Olahraga
    Kepala sekolah yang berhasil menggerakkan guru dan peserta didik dalam kegiatan intra atau ekstrakulikuler melalui aktivitas atau kompetisi yang berkaitan dengan olahraga.
    f. Kewirausahaan
    Kepala sekolah yang berhasil menggerakkan guru dan peserta didik dalam kegiatan intra atau ekstrakulikuler melalui aktivitas yang berkaitan dengan kewirausahaan.
  1. Kepala Sekolah Inspiratif
    Kepala sekolah inspiratif adalah kepala sekolah yang konsisten melakukan pengembangan diri dalam melaksanakan tugas profesinya, memberdayakan warga sekolah dan lingkungan sekitar, serta senantiasa berbagi pengalaman. Kepala sekolah tersebut menggeluti berbagai kegiatan atau bidang tertentu sehingga menjadi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan hal serupa dalam bidang berikut ini.
    a. Lingkungan
    Kepala sekolah yang memiliki wawasan dalam bidang lingkungan dan mengimplementasikannya dalam kegiatan pendidikan, khususnya dalam pengembangan sekolah.
    b. Kesehatan
    Kepala sekolah yang memiliki wawasan dalam bidang kesehatan dan mengimplementasikannya dalam kegiatan pendidikan, khususnya dalam pengembangan sekolah.
    c. Tanggap Bencana
    Kepala sekolah yang berhasil menggerakkan guru dan peserta didik dalam kegiatan intra atau ekstrakulikuler melalui aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan mitigasi bencana.
    d. Sosial Kemasyarakatan
    Kepala sekolah yang berhasil menggerakkan guru dan peserta didik dalam kegiatan intra atau ekstrakulikuler melalui aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan sosial kemasyarakatan.
    e. Organisasi atau Komunitas
    Kepala sekolah yang berhasil mengelola kegiatan dan berperan aktif dalam mengembangkan organisasi profesi kependidikan atau komunitas kepala sekolah.

Klik tautan berikut untuk pendaftaran: http:bit.ly/apresiasigtkdikdas_2020

Persyaratan Peserta Kegiatan

  1. Persyaratan Umum
    Setiap peserta kegiatan harus memenuhi persyaratan umum sebagai berikut.
    a. Warga Negara Indonesia (WNI).
    b. Mengajar di wilayah Indonesia atau di SILN (Sekolah Indonesia Luar Negeri).
    c. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
    d. Memiliki pengalaman mengajar minimal 3 (tiga) tahun.
    e. Memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana (S-1) atau Diploma 4 (D-IV).
    f. Sehat jasmani dan rohani, bebas narkoba, dan berkelakuan baik.
  1. Persyaratan Khusus
    Setiap peserta kegiatan harus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut.
    a. Konsisten dalam pengembangan profesi, melaksanakan tugas pokok dan fungsi profesinya, serta berperan aktif dalam kegiatan kependidikan atau sosial kemasyarakatan yang dituangkan dalam Deskripsi Diri.
    b. Memiliki rekam jejak kegiatan atau karya dalam pengembangan profesi yang menginspirasi guru atau kepala sekolah lain yang dituangkan dalam Portofolio.
    c. Direkomendasikan oleh kepala sekolah, tokoh masyarakat, organisasi profesi, atau komunitas guru/kepala sekolah yang relevan dengan kategori apresiasi yang diikuti, ditunjukkan dengan Surat Rekomendasi (Lampiran 5).
    d. Tidak sedang mengikuti kegiatan serupa, baik di tingkat nasional maupun internasional, dibuktikan dengan Surat Pernyataan (Lampiran 4).
    e. Tidak sedang mengikuti tugas belajar yang dibiayai Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, dibuktikan dengan Surat Pernyataan (Lampiran 4).
    f. Tidak sedang diusulkan pada jabatan fungsional atau jabatan struktural tertentu lainnya yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan (Lampiran 4).

Untuk lebih jelasnya, berikut Pedoman ‘Apresiasi bagi Guru dan Kepala Sekolah Pendidikan Dasar Tahun 2020’ diharapkan dapat menjadi acuan bagi panitia penyelenggara, guru, kepala sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi, tim penilai/juri, dan pihak lain yang terkait, untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara efektif, konstruktif, dan produktif.
Download disini

REV-Pedoman-Apresiasi-Guru-dan-KS-Dikdas-2020-Draft-5-FINAL-KRISTAL_Edit-Suhendra


Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat, mendukung, dan berkontribusi terhadap penyelenggaraan kegiatan ‘Apresiasi bagi Guru dan Kepala Sekolah Pendidikan Dasar Tahun 2020’ ini. Semoga menjadi kebaikan bagi semua, khususnya untuk kepentingan peningkatan kualitas pendidikan, dan tergantikan dengan imbalan setimpal dari-Nya.

Modul Guru Penggerak

Guru Penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK).

Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

Baca juga: Pendaftaran guru penggerak

Untuk mendukung tercapainya tujuan itu, Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) dijalankan dengan menekankan pada kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah.

Kompetensi tersebut dituangkan ke dalam tiga paket modul, yaitu paradigma dan visi Guru Penggerak, praktik pembelajaran yang berpihak pada murid, dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Selanjutnya, ketiga paket modul tersebut diperinci menjadi 10 bagian, termasuk modul yang Anda baca sekarang. Program pendidikan ini dijalankan selama sembilan (9) bulan yang terdiri dari kelas pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan.

Proses pendidikan ini mengedepankan coaching dan on-the-job training, yang artinya selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian, kepala sekolah dan pengawas menjadi mitra seorang calon guru penggerak dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin.

Alur MERRDEKA

Di dalam proses pelaksanaan PPGP, Calon Guru Penggerak (CGP) akan sering diajak untuk merefleksikan praktik pembelajaran yang sudah dijalankan serta berdiskusi dan berkolaborasi dengan sesama CGP maupun komunitas di sekitarnya. Keseluruhan pengalaman belajar itu diramu dalam siklus MERRDEKA.

Konsep MERRDEKA yang diawali dengan Mulai dari Diri, lalu dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep; Ruang Kolaborasi; Refleksi Terbimbing; Demonstrasi Kontekstual; Elaborasi Pemahaman; Koneksi Antarmateri; dan ditutup dengan Aksi Nyata. Diharapkan model pembelajaran yang berbasis pengalaman seperti ini dapat mewujudkan guru dan murid merdeka yang menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Berikut ini paket modul 1 guru penggerak
Paket Modul 1: Paradigma dan Visi Guru Penggerak
Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak
Visi Guru Penggerak
Budaya Positif

Modul 2 Guru Penggerak
Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi
Modul 2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional
Modul 2.3. Coaching

Modul 3 Guru Penggerak
Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Modul 3.3 Pengelolaan Program Berdampak pada Murid

BELAJAR LEBIH BAIK DARI KI HAJAR DEWANTARA

Terjun kedalam dunia pendidikan artinya kita harus siap menjadi contoh dan inspirasi bagi siswa. Namun, bagi saya yang baru 2 tahun 3 bulan bergerak dalam dunia pendidikan merupakan tantangan bagi saya untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang mampu memberikan semangat, inspirasi dan tuntunan bagi siswa saya. Terkadang saya merasa gagal karena pembelajaran yang saya berikan sering kali menjadi pasif dan kurang menyenangkan. Apalagi ditambah beban tugas jabatan yang harus saya pegang membuat posisi saya sebagai inspirasi serta idola bagi mereka kadang pupus.

Berbagai bahan ajar yang padat dan ditambah pembelajaran yang pada saat ini daring membuat saya harus berputar otak untuk menemukan pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan bagi siswa. Saya sering kali kecewa karena merekalah yang sesungguhnya memotivasi saya untuk menjadi lebih baik dan terus belajar memahami mereka. Mereka dengan gaya yang manis, centil dan hangat sering memberikan saya semangat untuk tidak menyerah menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Ketidakpercayaan diri dan kurangnya pengalaman ini membawa saya berusaha untuk mengikuti seleksi hingga pelatihan guru penggerak.

Gambar 1. Potensi dan bakat yang hebat

Saya belajar banyak dari konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa untuk menjadi guru yang menginspirasi dan melekat di hati anak kita harus menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan membangun potensi diri mereka. Mereka dengan segala karakter, kemampuan dan potensi yang mereka miliki adalah sebuah aset untuk merdeka. Kita sebagai seorang guru kadang lalai dalam memahami keinginan dan kemampuan anak sehingga kita sering menuntut mereka untuk menjadi apa yang kita inginkan. Padahal sejatinya seorang guru harus senantiasa menuntun dan mengarahkan mereka agar mereka memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur dan dapat menemukan potensi dalam dirinya.

Pendidikan yang selama ini saya sering pandang sebagai sesuatu untuk membentuk anak ternyata salah semenjak saya mempelajari pemikiran beliau, saya sadar saya bukan Tuhan yang membentuk mereka. Tetapi saya adalah manusia yang memiliki keinginan untuk menebalkan dan menajamkan bakat serta potensi yang mereka miliki. Sehingga untuk menciptakan itu kita harus mewujudkan merdeka dalam proses pembelajaran. Menemukan dan Membantu mereka belajar adalah kunci kesuksesan proses pembelajaran. Guru yang melekat dihati mereka adalah harapan serta doa terbesar saya yang selalu saya panjatkan agar mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan memiliki nilai luhur sesuai dengan tatanan kehidupan masyarakat yang baik. 

Gambar 2. Guru membangun komunikasi dengan siswa

Banyak hal yang telah berubah selama saya mengikuti proses pelatihan guru penggerak ini belajar untuk Belajar membangun komunikasi dengan mereka dan orang tua. Belajar untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Belajar untuk menjadi guru yang terbaik bagi mereka. Belajar untuk memahami kemampuan, karakter dan bakat yang mereka miliki.

Belajar untuk menciptakan pembelajaran yang merdeka. Belajar untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan umat manusia kepada mereka. Semua hal membuat saya tersadar bahwa mereka adalah motivator dan pendukung saya yang paling utama untuk dapat belajar dan lulus menjadi yang terbaik.

Gambar 3. Membangun komitmen bersama

Saya ingin menciptakan pembelajaran yang kolaborasi dengan orang tua siswa untuk dapat mewujudkan merdeka belajar mereka. Saya akan menerapkan nilai-nilai dan refleksi dari proses pelatihan guru penggerak ini untuk dapat melakukan aksi nyata dan memberikan contoh-contoh yang baik bagi siswa saya.

Gambar 4. Menciptakan pembelajaran mengesankan

Pembelajaran yang mengesankan dan refleksi penguatan setelah kegiatan belajar akan selalu saya upayakan untuk membangun semangat belajar siswa sehingga nantinya mereka dapat mengingat nilai-nilai luhur, pengetahuan serta keterampilan yang bermakna bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang. Semoga!

Penulis:
Putu Putri Dena Laksmi
Calon Guru Penggerak Kota Denpasar

Jatuh Hati kepada Juru Taman, Ki Hajar

Perjalanan Program Guru Penggerak menjadi awal langkah saya menemukan samudera ilmu. Untuk sampai di samudera, saya harus belajar, berproses, berefleksi, serta mempersiapkan tenaga untuk terus mengalir meskipun akan ada hambatan dan rintangan di tengah perjalanan. Sambil mengalir, dalam artikel saya akan menceritakan hal yang saya yakini tentang murid dan pembelajaran di kelas. Keyakinan saya ini hadir sebelum saya jatuh hati dengan pemikiran Ki Hajar.

Di tahun-tahun awal saya menjadi seorang guru, saya berusaha keras agar anak menyukai saya, menyukai semua pelajaran, harus memahami setiap hal yang kita pelajari bersama, harus mampu mengerjakan tugas yang saya berikan. Saya awalnya sangat percaya diri. Dengan tuntutan itulah, saya beranggapan ada niatan besar anak untuk belajar.

Gambar 1 Pameran lego siswa
Gambar 2 Kegiatan wirausaha berupa makanan/minuman

Pada akhirnya, ada perasaan kecewa ketika saya melihat hasil belajar mereka yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi ekspektasi saya. Saya merasa mereka sudah bahagia belajar bersama saya. Lalu mengapa hasilnya tidak sebahagia proses? Hanya 10 dari 50 siswa di kelas yang mampu mencapai tujuan belajar dengan optimal. Lalu apa yang terjadi dengan 40 anak lainnya? Di titik itulah saya mulai belajar menata hati, berbenah diri, dan lebih memahami mereka. Menata hati untuk ikhlas bahwa tak semua hal harus ideal dan sempurna. Keberhasilan tidak selalu bisa diukur dengan angka.  

Saya percaya setiap murid memiliki sesuatu yang unik dalam dirinya. Butuh proses untuk mengenali keunikan mereka dengan cara saya beradaptasi, berbaur, dan ikut hanyut dalam setiap cerita dan aktivitas mereka di kelas maupun di luar kelas. Proses untuk menemukan keunikan anak satu dan lainnya tidaklah sama. Terkadang saya dan sang anak melangkah lambat, kadang pula ada yang bisa diajak berjalan cepat, bahkan ada yang berlari, sehingga saya cepat menemukan keunikannya. Saya sadar tak dapat menutut banyak walaupun kurikulum terus menuntut mereka bergerak mencapai hasil belajar. Saya kala itu sebatas meyakini bahwa dengan pembelajaran yang menyenangkan, anak bisa memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan hasil belajar berupa angka bukanlah sesuatu yang penting lagi. Sering kali karena tuntutan menuntaskan materi ajar, saya juga melangkah dengan tergesa-gesa dan mengabaikan hal penting dalam mendidik, yaitu menanamkan nilai-nilai karakter baik kepada jiwa sang anak.

Gambar 3 Kami dalam event keberagaman

Sebelum mengenal Ki Hajar saya sangat tertarik dengan metode pendidikan yang digagas Maria Montessori. Montesori memandang belajar sebagai aktivitas yang bebas dan merdeka bagi anak karena tiap anak memiliki karakteristik yang istimewa. Guru hanya menciptakan lingkungan belajar yang dapat membuat anak mengeksplorasi diri secara mandiri dan bebas. Guru tidak dapat memaksakan anak untuk belajar dan mencapai hasil belajar yang sama. karena dengan kebebasan inilah, akan memunculkan kreativitas dan potensi diri anak. Saya sangat meyakini gagasan Montessori sebagai suatu pola pendidikan yang berpihak kepada anak. Namun, di saat  Ki Hajar hadir, saya lebih meyakini bahwa pendidikan yang berpihak kepada anak tidak hanya memerdekakan mereka tetapi juga membuat mereka bernilai dan berbudaya.

Rangkaian materi dalam program guru penggerak banyak membelajarkan saya. Menjadi guru, sejatinya tak hanya sekadar menciptakan rasa senang dan rasa paham belajar kepada anak. Guru itu pekerjaan mulia yang punya tugas memberikan nilai dan kebermaknaan pada setiap pribadi anak. Modul pelatihan ini membuat saya mengenal pemikiran Ki Hajar lebih dekat. Ki Hajar mengingatkan saya sebagai guru kita harus menjalankan bakti kita untuk menghamba pada sang anak.

Taman siswa menjadi saksi bahwa Ki Hajar adalah juru taman. Tugas beliau merawat beragam bunga yang berbeda jenis dan berbeda warna. Mebiarkan pohon-pohon tumbuh subur dan berbuah. Membersihkan hama yang mengganggu, sehingga taman itu terlihat indah dan menyejukkan. Kelihatannya sangat sederhana tapi sarat akan filosofi mendidik. Juru taman sejatinya adalah guru yang memberikan kemerdekaan kepada anak untuk menjalankan kodratnya. Ki Hajar sangat percaya, semua anak memiliki garis kodrat yang dapat dibaca dari gelagat, bakat, talenta sang anak yang dibawa sejak lahir dari sang pencipta. Tugas guru sebagai among. Among itu ngemong, ngemong itu menuntun anak untuk selamat lahir batin, dan merdeka lahir batin. Merdeka dengan menghilangkan hama dan rumput liar. Artinya membiarkan anak tumbuh menjadi kodratnya dengan menghilangkan nilai negatif dan hal buruk di sekitar anak.

Lalu perubahan apa yang bisa saya lakukan untuk memerdekakan anak dan membuat rumput liar dan hama di sekitar anak tidak tumbuh? Segera melakukan aksi nyata sesuai arah pemkiran Ki Hajar. Membuat pembelajaran yang bisa mengajak anak untuk bermain, bernyanyi, berpetualang, bereksperimen, dan pembelajaran itu juga kaya nilai budi pekerti. Menumbuhkan kreativitas dan inovasi anak untuk menghasilkan karya yang berbudaya Indonesia. Meskipun tampaknya masih sangat abstrak, tetapi apapun materinya kelak, jika konsep-konsep ini diintegrasikan dengan penuh kebermaknaan, nilai-nilai kebajikan juga akan menjadi hasil yang nyata ada pada jiwa sang anak.

Penulis:
Ida Ayu Eka Yuniasri
CGP Kota Denpasar
SD Saraswati 3 Denpasar

Cara menggunakan mentimeter

Apa itu Mentimeter?

Mentimeter adalah salah satu flatform baru yang bisa digunakan jarak jauh. Dengan mentimeter, kita dapat melakukan presentasi dan pertemuan interkatif dari mana saja.

Flatform ini sangat cocok digunakan bagi kita yang suka menjadi pembicara maupun presenter. Mengapa?

Apa saja manfaat mentimeter?
Mentimeter dapat digunakan untuk polling langsung, kuis, cloud, Tanya jawab, dan lainnya untuk mendapatkan masukan atau pendapat secara realtime, terlepas dari apakah dari jarak jauh, hibrid, atau tatap muka

Bagaimana cara menggunakan Mentimeter?

Klik ini ya https://www.mentimeter.com

Pertama, silakan kamu untuk Sign up. Untuk sign up bisa menggunakan akun google atau facebook. Dengan menggunakan akun ini, kamu tidak perlu lagi mengisi data diri lagi.

Lanjut,… setelah kamu memilih akun yang digunakan untuk sign up, maka tampilan mentimeter muncul seperti di bawah ini ya. Mentimeterr sudah siap kamu gunakan. Ada beberapa fitur yang bisa dipilih pada tampilan awal ini.  Pilihan saat memulai seperti: Workshops, Events (10-50 people), Training sessions, Education, Meetings or team management, Conferences or large events dan lainnya.

Lalu,  misal saja kamu memilih Workshops.

Tampilan selanjutnya seperti gambar di bawah ini ya. Pilih “New presentasi” kemudian beri nama presentasi yang akan dibuat.

Pada tampilan ini, kamu disuguhi lagi berbagai fitur pilihan yang dapat digunakan, seperti multiple chice, word cloud, open-ended, scales, ranking, dan Q&A. Nah, tentukan pilihan apa yang ingin kamu pakai, dan yang pasti sesuaikan dengan kebutuhan ya….

Pada contoh ini, mimin sajikan penggunaan mentimeter untuk mengetahui motivasi menjadi guru penggerak. Dengan pilihan word cloud, maka si penjawab dapat menuliskan jawaban pada mentimeter.

Langkah selanjutnya, agar audiens dapat memberi jawaban, maka kamu harus melakukan share. Caranya gampang, pada mentimeter ada beberapa cara untuk share. Dari menggunakan digit code, copy link, maupun QR code. Pilih saja salah satunya, kemudia kamu tinggal kirim ke audiens.

Nah, itu tadi cara menggunakan Mentimeter. Jadikan presentasimu lebih memukau. Selamat mencoba ya.

Motivasi Guru Penggerak (pengajar praktik)

Dalam mengerjakan tugas apapun, motivasi sangat diperlukan. Motivasi dapat muncul dari dalam diri maupun pengaruh lingkungan. Dalam kehidupan, motivasi memiliki peran besar dalam dalam tercapainya tujuan yang dinginkan. Motivasi yang tumbuh dari dalam diri dikenal dengan motivasi intrinsik. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar dikenal dengan motivasi ekstrinsik.

Begitu pula dengan motivasi dalam pekerjaan. Menjadi guru misalnya, motivasi harus ditumbuhkembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Menjadi guru tidak serta-merta hanya di kelas saja, melainkan mampu mejadi teladan dalam keseharian. Meningkatkan kompetensi diri adalah salah satu motivasi diri menajdi guru.

Motivasi Menjadi Guru Penggerak (pengajar praktik)

Pemerintah Indonesia melalui Kemdikbud telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidik (guru). Berbagai program yang sudah diluncurkan, seperti guru berbagi, guru belajar, dan guru penggerak. Salah satu komunitas pendukung program guru penggerak adalah pendamping guru penggerak. Untuk menjadi pendamping guru penggerak, peserta harus memiliki motivasi yang tinggi. Beberapa alasan atau motivasi menjadi pendamping guru penggerak yaitu:

  1. Menggali potensi diri untuk dapat berbagi praktik baik dalam ekosistem terdekat, yaitu sekolah;
  2. Mengembangkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan dalam pembelajaran;
  3. Membersamai guru penggerak untuk melakukan transformasi pendidikan di lingkungan terdekat;
  4. Menjadi bagian perubahan pendidikan ke arah lebih baik;
  5. Meningkatkan kualitas diri sehingga dapat menjadi pribadi maupun guru yang bermanfaat bagi lingkungan terdekat;
  6. Memperoleh wahana untuk belajar berkaitan dengan memerdekakan pembelajaran;
  7. Mengetahui berbagai kekuatan maupun kelemahan yang terjadi di lapangan; dan
  8. Pengembangan diri dan memperoleh pengalaman baru berkaitan dengan kegiatan guru penggerak.

Untuk menjadi pengajar praktik (pendamping) guru penggerak, hal yang harus dipelajari antara lain:

  1. Bagaimana cara menjadi teman bagi guru (Andragogy, keunggulan dan kelemahan yang terjadi di sekolah;
  2. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan pembelajaran?;
  3. Apa yang menjadi potensi unggul sekolah?;
  4. Invoasi apa yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan?; dan
  5. Model-model atau pendekatan apa yang bisa dilakukan guru dalam menganalisis potensi sekolah?

Demikian paparan tentang motivasi menjadi pendamping guru penggerak. Selamat menjadi bagian transformasi pendidikan!